Praktek ialah tindakan terhadap apa yang di yakini si pelaku, sebaliknya, teori merupakan hal yang di yakini tersebut dapat berupa jabaran tentang suatu materi . Di sekolah SMAN 16 Bandung, kami para siswa diberikan sistem pengajaran praktek sekaligus teori.
Pembelajaran teori tidak harus berada di kelas. Sesuai dengan penjadwalan pemakaian lab komputer sekolah, kami akan melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Lab komputer dengan materi dari e-book yang telah disediakan pada masing-masing komputer. Dengan e-book sebagai sumber be;ajar, maka guru hanya tinggal menjelaskan bagian-bagian yang sekiranya tidak dimengerti siswa dan terakhir memberikan siswa praktek berupa pemberian tugas yang berkenaan dengan materi yang disampaikan sehingga siswa dapat diukur menguasai atau tidaknya terhadap teori .
Hampir setiap pertemuan, siswa dituntut melakukan praktek dan diharapkan siswa mampu bersahabat dengan komputer.
Mengapa harus seimbang antara teori dan praktek?
Apabila hanya mengandalkan teori saja, itu sama dengan menghafalkan penjelasan-penjelasan yang pasti membuat siswa bosan dan jenuh. Siswa akan merasa pelajaran TIK itu tidak menyenangkan dan enggan belajar. Lalu siswa juga tidak sepenuhnya bisa menggambarkan teori tersebut tanpa pengalaman menggunakan komputer langsung. Teori hanya masuk ke akal siswa berkisar 15%-30% saja. Begitu juga dengan hanya praktek saja. Siswa mampu menggunakan komputer, tapi siswa tidak bisa mengoptimalkan penggunaan komputer dan justru kebingungan mencari cara untuk melakukan pengoperasian komputer yang di ajarkan materi. Sebaliknya, bila menerapkan praktek sekaligus teori maka siswa akan lebih tidak mudah bosan dan mungkin dapat memenuhi tingkat pemahaman.
Orang yang menguasai praktek dan teori akan lebih cepat dan benar dalam melakukan sesuatu. Itulah pemikiran saya terhadap sistem yang diterapkan SMA 16 Bandung. Sisanya, tinggal menambah keseriusan dan motivasi siswa dalam belajar TIK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar